Investasi saham merupakan salah satu pilihan investasi yang populer di kalangan masyarakat. Dalam dunia saham, terdapat berbagai jenis saham yang bisa dipilih oleh investor. Dua jenis saham yang sering dibicarakan adalah saham blue chip dan saham second liner. Artikel ini akan membahas perbedaan antara kedua jenis saham tersebut, sehingga Anda dapat lebih memahami karakteristik dan potensi masing-masing jenis saham.
Apa Itu Saham Blue Chip?
Saham blue chip adalah saham dari perusahaan besar yang memiliki reputasi baik, stabil, dan memiliki kinerja yang konsisten dalam jangka panjang. Saham ini biasanya berasal dari perusahaan yang telah mapan, memiliki kapitalisasi pasar yang besar, dan seringkali menjadi pemimpin di industrinya. Contoh perusahaan yang memiliki saham blue chip antara lain adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Astra International Tbk (ASII), dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM).
Ciri-ciri Saham Blue Chip:
- Kapitalisasi Pasar Besar: Saham blue chip berasal dari perusahaan dengan kapitalisasi pasar yang besar.
- Dividen Stabil: Perusahaan dengan saham blue chip biasanya memberikan dividen yang stabil dan cenderung meningkat setiap tahunnya.
- Likuiditas Tinggi: Saham blue chip mudah diperdagangkan karena memiliki volume perdagangan yang tinggi.
- Fundamental Kuat: Perusahaan dengan saham blue chip memiliki fundamental keuangan yang kuat dan stabil.
Apa Itu Saham Second Liner?
Saham second liner adalah saham dari perusahaan yang berada satu tingkat di bawah saham blue chip. Saham ini biasanya berasal dari perusahaan yang lebih kecil dibandingkan perusahaan blue chip, namun tetap memiliki prospek yang baik dan potensi pertumbuhan yang tinggi. Contoh perusahaan yang memiliki saham second liner antara lain adalah PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).
Ciri-ciri Saham Second Liner:
- Kapitalisasi Pasar Menengah: Saham second liner berasal dari perusahaan dengan kapitalisasi pasar menengah.
- Potensi Pertumbuhan Tinggi: Meskipun tidak sebesar saham blue chip, saham second liner memiliki potensi pertumbuhan yang cukup tinggi.
- Dividen Variatif: Dividen yang diberikan oleh perusahaan second liner cenderung lebih variatif dan tidak selalu stabil setiap tahunnya.
- Risiko Lebih Tinggi: Investasi pada saham second liner memiliki risiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan saham blue chip.
Perbedaan Utama Antara Saham Blue Chip dan Saham Second Liner
- Kapitalisasi Pasar: Saham blue chip memiliki kapitalisasi pasar yang lebih besar dibandingkan dengan saham second liner.
- Stabilitas dan Likuiditas: Saham blue chip lebih stabil dan likuid dibandingkan dengan saham second liner.
- Dividen: Saham blue chip cenderung memberikan dividen yang lebih stabil, sedangkan saham second liner memberikan dividen yang lebih variatif.
- Risiko: Saham second liner memiliki risiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan saham blue chip.
- Potensi Pertumbuhan: Saham second liner memiliki potensi pertumbuhan yang lebih tinggi, meskipun dengan risiko yang lebih besar.