Pada hari Senin, 23 September 2024, sebuah insiden tak terduga terjadi saat tim pemenangan calon Bupati berkumpul di posko perjuangan di Rawasilir. Rencana awal adalah untuk mengiringi calon Bupati menuju kantor KPU. Saat banyak anggota berkumpul, terjadi komunikasi antara saya dan sopir calon, yang menandakan bahwa mereka sudah mendekati lokasi.
Mobil kami diparkir di bahu jalan di depan rumah kami sendiri, bukan di lahan milik orang lain. Namun, saat saya keluar rumah, saya mendapati adanya cekcok di depan. Salah satu warga, yang dikenal dengan inisial U, tiba-tiba menuduh saya melawan dan mengajak berkelahi, tanpa menjelaskan permasalahan yang sebenarnya. Ternyata, masalah ini terkait dengan mobil yang diparkir dan dianggap mengganggu lalu lintas.
Ketika situasi mulai memanas, anggota kami diminta untuk masuk ke dalam rumah. Namun, setelah 15 menit, saya keluar lagi untuk melihat kondisi. Tiba-tiba, seseorang mengancam saya dengan parang. Dalam situasi tersebut, saya disuruh kembali masuk ke rumah untuk keselamatan.
Setelah itu, sekitar 40 orang, sebagian menggunakan sepeda motor, menyerang kami. Mereka membanting kursi dan meja, serta memukul anggota tim kami. Istri saya juga menjadi korban, mengalami cedera akibat lemparan kursi. Saya dan anggota lainnya berusaha menyelamatkan diri dan melindungi satu sama lain.
Dari peristiwa tersebut, terdapat kurang lebih 3 orang yang menjadi korban. Kami sudah melaporkan kejadian ini kepada pihak kepolisian di Polres Musirawas Utara. Beberapa saksi, termasuk Pak Suswanto, telah memberikan keterangan. Kami melaporkan pelanggaran, termasuk pasal 406 tentang pengerusakan dan pasal 170 terkait pengancaman.
Kami berharap kejadian ini tidak mengganggu proses Pilkada dan mengajak semua pihak untuk menjaga suasana damai. Kami mendesak pihak berwenang untuk memberikan perhatian terhadap kesehatan mental korban, agar mereka bisa pulih dari trauma yang dialami.
